Jumat, 26 Februari 2010

Dalam Pena Air Mata "Salam Rindu Buat Ayah"

Salam rindu yang tiada bertepi..
Salam rindu yang menjadi doa dalam malam-malamku...
Salam rindu dalam tetesan pengharapan....

Ayah...
Aku lemah...tanpamu..
Ternyata hidup ini begitu sukar, begitu sulit bagi diri ini...
Begitu memilukan ketika aku harus sendiri berjuang
di tengah belantara kehidupan...

Yah...
18 Tahun aku terlahir kedunia, sampai detik inipun..
Aku selalu merindukan dekapanmu...
merindukan nasihat terbaikmu untukku
Ketika ketakutan menghantuiku...
ketika aku lelah berjalan dalam tajamnya kerikil amanah...

Yah...
Mimpiku tentangmu...
Adalah mimpi tentang cita-citaku membahagiakanmu...
Cita-citaku memberikan cinta dan cita sebagai anakmu...
Ya...anak yang penuh dengan kelemahan...

Ayah...
Sungguh tetes air mata ini tidak akan pernah kering...
Kerinduan ini tidak akan pernah terobati...
Sebelum dirimu benar-benar..
Mengajariku tentang indahnya dunia...
Dalam buayan kasihmu....

Ayah...
Lihatlah aku...anakmu...
Aku sudah besar yah, aku sudah beranjak dewasa...
Tapi jujur Yah, aku tetap lemah tanpamu...
Tanpa senyuman terbaikmu...
“Sungguh Ayah, Aku Lemah”

Ya Allah, tolong sampaikan salam rinduku ini untuk ayahku....
“AKU RINDU DIRINYA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar