Keadilan tak dihiraukan...
Telanjang di atas norma-norma bau bangkai
Mengatasnamakan hak asasi manusia
Tapi menutupi setiap mulut insan terkapar
Keadilan yang di muntahkan..
Bangkai-bangkai korban kemunafikan
Mengerang sakit...
Namun atas nama keadilan
Tertawa bukanlah halangan
Walau di ujung sana tetes darah
Terus meluap di laut-laut perdamaian
Keadilan seperti apa itu?
Jika saudaraku kalian tendang
Jika saudaraku kau injak..
Ya, pasti anda bilang atas nama keadilan
Keadilan busuk bangkai nanah-nanah kemungkaran
Disini kami menanti sebuah keadilan..
Dari buah bibir organisasi tertinggi jagat raya manusia
Dan kami tetap sabar menanti..
Hingga kalian terus mengulang kata-kata busuk..
Sungguh kami masih tetap sabar..
Ketika mata kalian melihat nyata
Saudara kami terkapar korban kekejian..
Tapi sepertinya kalian sudah tuli
Bahkan mata kalian tertutup uang recehan
Mana keadilan?
Tapi setelah ini darah kami mendidih..
Dada kami sesak..
Ketika seribu kata melukiskan kebancian anda
Bergaya seperti jaman malin kundang..
Bisa anda hanya mengutuk dan mengutuk..
Coba tanya pada saudara kami disana
Apa cukup dengan mengutuk?
Apa cukup hanya dengan memuntahkan isi mulut?
Tetes Air Mata untuk kalian saudaraku..
Palembang, 5 Juni 2010
Zundillahi Ishlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar