Jumat, 04 Juni 2010

Keadilan Yang Terkapar

Keadilan tak dihiraukan...

Telanjang di atas norma-norma bau bangkai

Mengatasnamakan hak asasi manusia

Tapi menutupi setiap mulut insan terkapar


Keadilan yang di muntahkan..

Bangkai-bangkai korban kemunafikan

Mengerang sakit...

Namun atas nama keadilan

Tertawa bukanlah halangan

Walau di ujung sana tetes darah

Terus meluap di laut-laut perdamaian


Keadilan seperti apa itu?

Jika saudaraku kalian tendang

Jika saudaraku kau injak..

Ya, pasti anda bilang atas nama keadilan

Keadilan busuk bangkai nanah-nanah kemungkaran


Disini kami menanti sebuah keadilan..

Dari buah bibir organisasi tertinggi jagat raya manusia

Dan kami tetap sabar menanti..

Hingga kalian terus mengulang kata-kata busuk..

Sungguh kami masih tetap sabar..

Ketika mata kalian melihat nyata

Saudara kami terkapar korban kekejian..

Tapi sepertinya kalian sudah tuli

Bahkan mata kalian tertutup uang recehan

Mana keadilan?


Tapi setelah ini darah kami mendidih..

Dada kami sesak..

Ketika seribu kata melukiskan kebancian anda

Bergaya seperti jaman malin kundang..

Bisa anda hanya mengutuk dan mengutuk..

Coba tanya pada saudara kami disana

Apa cukup dengan mengutuk?

Apa cukup hanya dengan memuntahkan isi mulut?


Tetes Air Mata untuk kalian saudaraku..

Palembang, 5 Juni 2010

Zundillahi Ishlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar