Kini senja telah usahi
Sambutan bulan malam terang temaram
Sejuk menusuk, meneduhkan mata hati
Merengkuh dekapan mimpi-mimpi
Esok menjelang langkahkan kaki
Istirahatlah dulu matahariku
Esok titik mata menunggu cahayamu
Merenda harapan karena senyummu
Menuliskan catatan untuk selalu menuggu
Esok dirimu harus terbangun segar
Pagi sebentar lagi kan menjelang
Tugasmu adalah suci
Menghijaukan hati dalam gua-gua kegelapan
Ada suatu tempat wahai matahari
Yang tak dapat kau sinari
Yang tak pernah dapat dirimu menembusnya
Namun dalam harapku
Kau tetap bisa menghangatkan tempat itu
Meramaikan kehidupan
Mengeringkan tetes air mata kehidupanmu
Yang mengajari arti penting sebuah senyuman
Yang mengajari indahnya pelangi setelah hujan
Esok dirimu harus sendiri matahariku..
Musim hujan kan turun lebat
Setiap hati meringis merindukan belaianmu
Ku harap kau tetap ada dengan senyumanmu
Matahariku.!
Adikku Nurbaya
Palembang, 12 Juni 2010
Zundillahi Ishlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar