Senin, 07 Maret 2011

Kembali Menuliskan Sejarah...

Kuijinkan pena ini melangkah, mencurahkan segala isi hati dalam penantian panjang diperlintasan kereta kehidupan. Catatan sejarah dengan malu-malu menceritakan kisah perjuangan anak kampung. Terangkai dalam film orang-orang pengukir sejarah perubahan, melangkah dengan menggenapkan harapan menunaikan janji pada pipi keriput berlinang air mata. Di ruangan sempit ini, kuberanikan diri meniti senyum sebagai hak diriku yang takkan pernah terenggut oleh waktu, walau titah detik terus menari meninggalkan jejak pena namun ada sekilas kisah dalam kamus kehidupan yang mampu mengembangkan senyum perebahan.

Hidup dalam segala keterbatasan adalah keindahan yang tidak akan pernah dirasakan oleh orang lain, selama raga ini berprasangka baik terhadap apa yang menemani setiap tetes keringat. Keadilan yang takkan pernah tersuap, keadilan yang tidak sama tapi seimbang. Keadilan yang diberikan Allah azza wajalla akan selalu beriringan dengan kemampuan merubah masalah menjadi anugerah. Konsep peribadi penuh gairah, merubah, menelaah, menjamah, merumuskan hidup di sela-sela keterbatasan. Hidup ini terlalu indah untuk dihujani air mata. Maka carilah kebahagian yang hakiki!.

Cahaya sang fajar tidak akan pernah pelit untuk memberikan seberkas sinar, maka berbahagia menjalani terjalnya kehidupan karena di ujung gelapnya malam ada cahaya shubuh membangunkan mimpi buruk. Betapa banyak masalah yang terselesaikan. Betapa banyak jalan keluar yang menjamah setelah rasa putus asa yang berkepanjangan. Maka sungguh setelah kesusahan itu ada kebahagiaan menyelinap di balik sang fajar menyingsing. Barang siapa yang berani menggenggam tangkai yang berduri maka akhirnya ia dapat menuai harumnya mawar merah merekah. Manusia yang ingin mendapatkan emas murni, harus rela menggali lubang dengan mempertaruhkan nyawanya. Lalu, apa kita masih mengharap hujan uang dari langit tanpa mau sedikit berkorban mengeluarkan peluh?.

Banyak mata yang masih tenang terlelap di sela-sela meracaunya kehidupan. Setelah ini maka semua kembali pada diri, pemenang ataukah pecundang itu adalah sebuah pilihan. Ingat!. Maka silakan memilih, silahkan ridho dengan pilihan, silahkan berubah dengan bersyukur ataukah tetap egois dalam kekufuran yang melenakan.

Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan. Lalu ingatlah sabda Rasulullah saw:

“Kerjalah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, ‘Kalau saja aku melakukan yang begini pasti akan jadi begini.’ Tapi katakanlah ‘Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan’.”

Ini hidup. Ini perjuangan yang terangkai dalam jejak pena sang pengelana. Bukan karena ada jiwamu tapi karena kerja keras beriring keikhlasan dalam menorehkan sejarah.

Seorang ulama salaf mengatakan: “Wahai anak Adam, hidupmu itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang, dan hari ini di mana Anda harus bertakwa kepada Allah!”

Maka raihlah takwa, mulailah menorehkan sejarah kebaikan yang akan selalu dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Hari ini milik anda, lakukanlah yang terbaik. Jangan lengah dalam kungkungan waktu, karena perubahan itu takkan pernah terjadi tanpa langkah pertama. Mulailah dengan sebuah keyakinan, dengan menghilangkan masa lalu yang buruk untuk diingat.

Dalam sebuah kutipan Kitab La Tahzan:

Atsar yang berbunyi: Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi, dapat pula diartikan bahwa Anda harus membatasi angan-angan Anda, menunggu ajal yang sewaktu-waktu menjemput Anda, dan selalu berbuat baik. Jangan larut dalam kecemasan-kecemasan di luar hari ini. Kerahkan segala kemampuan untuk hari ini. Berbuatlah semaksimal mungkin, dan pusatkan konsentrasi Anda untuk melakukan sesuatu dengan cara meningkatkan kualitas moral, menjaga kesehatan, dan memperbaiki hubungan dengan sesame.

Sekali lagi mulai torehkan sejarah hidup, jangan mau jadi nomor dua di pinggir bayang-bayang orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar