Sabtu, 13 Maret 2010

Kalau kita siapa lagi? kapan?

Wahai generasi muda, sahabatku, ikhwah muslimin wal muslimat dimanapun anda berada, kita adalah generasi baru dari generasi terdahulu yang akan meneruskan perjuangan mereka semua pendahulu meneggakan dienul Islam. Sebuah dien yang harus dan wajib dijadikan sebagai ideologi dalam hidup dan penghidupan, dalam pribadi, keluarga, golongan, dan bangsa. Berbangga hatilah karena kalian termasuk umat Islam, umat yang dilahirkan sebagai umat Istimewa, umat terasing, tapi dengan keterasingan itu menjadikan kita sebagai hamba yang benar-benar umat terbaik.

Lalu kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikan budaya Islam, dalam segala aspek kehidupan, siapa lagi?

Saya masih teringat dan selalu teringat dengan kata-kata seorang teman :

Kapan mau kembali pada ALQURAN dan sunah??? apa menunggu ibu qta diperkosa didepan mata, ayah qta pulang tanpa kepala atau adik kita pulang main dengan usus terburai.. tragedi bosnia, ambon dan poso adalah pelajaran berharga, orang kafir tak akan rela hingga qta mengikuti agama mereka.. SADARLAH SEBELUM SEMUA TERLAMBAT..., DAN BARU MENYADARI BAHWA KAU ADALAH SEORANG MUSLIM!!!

Dan hal ini pasti akan terjadi, dan jika kita mau benar-benar melihat, pergeseran kearah sana sudah sangat jelas terlihat. Takkan pernah terbayangkan bila kita terhempas dalam kubangan kepedihan, penghianatan, penghinaan terhadap kehormatan Islam dan para pemeluknya. Terkoyak-koyak dalam kesengsaraan yang berkepanjangan, tertindas dalam kebiadaban kaum kafir dan munafikun. Hari-hari adalah darah, hari-hari adalah pesakitan ketika para wanita menjadi korban kekejian nafsu, anak kecil menjadi korban kebrutalan. Satu hal yang harus kita sadari sejak detik ini, bahwa orang-orang kafir tidak akan pernah senang melihat kejayaan Islam, tidak akan senang melihat regenerasi membanggakan. Firman Allah SWT :

“Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” (QS. al-Maa’idah [5]: 82).

“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada kalian sampai kalian mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka.” (QS. al-Baqarah [2]: 120).

Mari kita tenggok saudara kita di timur tengah sana, bagaimana kekejian itu begitu nyata, wanita hilang kehormatannya, bayi tanpa kepala dengan usus terburai karena terkena bom laknatullah, masjid al Quran di bakar, eksekusi-eksekusi tak seperti binatang. Mereka orang kafir tidak akan pernah puas sebelum Islam benar-benar hilang, berbagai cara mereka lakukan untuk menghancurkan ideology ini, konspirasi dimana-mana dengan berbagai topic, dengan tema seolah Islam adalah teroris, para pemegang mabda adalah anggotanya. Hingga muslim pun akan saling menendang dan menumpahkan nyawa saudaranya sendiri akibat dari teori konspirasi kaum kafir itu. Hingga generasi muda akan beranggapan bahwa dengan mempelajari Islam, adalah jalan menuju teroris, memperdalam Islam adalah teroris, menegakkan panji Islam adalah teroris. Atau mungkin suatu saat bias saja terjadi bahwa orang yang memakai peci adalah teroris, muslimah berjilbab panjang adalah teroris.

Wahai generasi muda, saudaraku, apa kalian akan menunggu semua ini akan benar-benar terjadi dihalaman rumah kita. Sampai terdengar jelas di telinga kita tangisan anak kecil kehilangan ibunya, wanita yang menjerit2 karena mentalnya terganggu. Sampai kulit kalian panas terlalap api. Apa kalian masih ingin sibuk hanya dengan memikirkan kesenangan saja?, apa tidak ada ketakutan jika kekejaman itu benar-benar terjadi?, sampai kapan?

Tidak ada yang bisa mencegah semua itu, jika kita tidak mau menangkalnya sejak sekarang. Semangat pemuda Islam adalah kekuatan terdepan “pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok”. Kita adalah generasi yang akan mencegah itu semua, mari kita angkat kekuatan kita menegakkan dienul Islam, tinggalkan kesenangan yang sesaat ini, ya sebelum semuanya terlambat, sebelum semuanya melebur menjadi debu kehinaan.

Bangkitlah kawan, bangkitlah..!!!

Tunjukkan bahwa kita adalah umat Islam, tunjukkan bahwa kita adalah generasi terbaik, pemegang mabda, generasi yang takkan pernah terkalahkan oleh musuh, Istiqomah ada di hati kita, dakwah dan Jihad adalah jalan hidup kita.

Malulah kita..jika sampai hari ini kita masih sibuk dengan kehidupan dunia. Padalah kita tidak akan penah tahu masa itu akan hilang, kita tidak pernah tahu kapan nyawa ini mencapai tenggorokkan, kita tidak pernah tahu kapan kita terbujur kaku terbungkus kain kapan. Ingatlah kawan mati itu milik semua orang, tidak bayi yang baru lahir, tidak muda, tidak tua sekalipun jika sudah sampai waktunya tidak ada yang bias menghentikannya. Astaghfirullah..

Sebelum terlambat, ya sebelum terlambat kita menuliskan tinta perjuangan itu yang kelak kita tunjukkan di hadapan pengadilan Allah. Mari, mari saudaraku kita mulai menuliskannya, dengan bait-bait “Lailahailallah Muhammadurrasulullah”. Hingga hidup kita hanya “Islam”. Allahuakbar..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar